Skip to content

Pendiri SukkhaCitta ungkap alasan mahalnya pakaian ramah lingkungan

Written by

sayatau11

Pendiri SukkhaCitta, Denica Flesch, mengungkap alasan di balik harga yang mahal dari pakaian ramah lingkungan. SukkhaCitta adalah merek pakaian yang berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan alami dan teknik pembuatan tradisional untuk menghasilkan pakaian yang ramah lingkungan.

Menurut Denica, salah satu alasan utama mengapa pakaian ramah lingkungan memiliki harga yang lebih tinggi adalah karena proses produksinya yang lebih rumit dan memakan waktu. Bahan-bahan alami seperti kapas organik, tenun tangan, dan pewarna alami membutuhkan proses produksi yang lebih lama dan lebih rumit dibandingkan dengan bahan sintetis yang biasa digunakan dalam industri pakaian konvensional.

Selain itu, Denica juga menekankan pentingnya adopsi praktik-praktik produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini termasuk membayar upah yang adil kepada para pekerja, menggunakan teknik-teknik tradisional yang ramah lingkungan, dan mendukung komunitas lokal.

Meskipun harga pakaian ramah lingkungan mungkin lebih tinggi daripada pakaian konvensional, Denica percaya bahwa nilai tambah yang diberikan oleh pakaian tersebut sepadan dengan harga yang dibayarkan. Pakaian ramah lingkungan tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi para produsen lokal dan melestarikan warisan budaya tradisional.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan mendukung praktik produksi yang berkelanjutan, semoga harga pakaian ramah lingkungan tidak lagi menjadi kendala bagi konsumen untuk beralih ke produk-produk yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. SukkhaCitta dan Pendiri Denica Flesch adalah contoh inspiratif bagi para produsen pakaian untuk mengikuti jejak mereka dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan sosial.

Previous article

Jenama fesyen SukkhaCitta hadirkan pameran bertajuk "REGENERASI"

Next article

Berkenalan dengan fashion ramah lingkungan dan berdayakan perempuan