Skip to content

JF3 kembali digelar dukung fesyen Indonesia ke kancah internasional 

Written by

sayatau11

Jakarta Fashion Week (JFW) kembali digelar untuk ketiga kalinya dengan tujuan mendukung perkembangan fesyen Indonesia di kancah internasional. Acara yang berlangsung dari tanggal 24 Oktober hingga 30 Oktober 2021 ini menampilkan koleksi-koleksi terbaru dari para desainer Tanah Air.

JFW merupakan platform yang mempertemukan para desainer, pelaku industri fesyen, media, dan penggemar fesyen untuk saling berkolaborasi dan bertukar ide. Dengan adanya acara ini, diharapkan para desainer Indonesia dapat mendapatkan eksposur yang lebih luas dan meningkatkan citra fesyen Indonesia di mata dunia.

Tema dari JFW tahun ini adalah “Fashion is Strength”, yang menggambarkan kekuatan dan ketahanan para pelaku industri fesyen di tengah tantangan yang dihadapi selama pandemi. Berbagai acara seperti fashion show, talkshow, workshop, dan pameran diadakan selama seminggu penuh untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi para pengunjung.

Beberapa desainer ternama seperti Ivan Gunawan, Rani Hatta, dan Denny Wirawan turut ambil bagian dalam JFW tahun ini dengan menampilkan koleksi-koleksi mereka yang unik dan kreatif. Mereka menggabungkan unsur tradisional Indonesia dengan sentuhan modern yang membuat koleksi mereka menjadi sangat menarik dan berbeda dari yang lain.

Selain itu, JFW juga memberikan kesempatan bagi para desainer muda untuk memperkenalkan karya-karya mereka melalui program-program seperti Indonesia Fashion Forward dan JFW Institute. Dengan adanya dukungan dari JFW, diharapkan para desainer muda dapat berkembang dan mengukir namanya di kancah fesyen internasional.

Dengan digelarnya JFW untuk ketiga kalinya ini, diharapkan fesyen Indonesia semakin dikenal dan dihargai di kancah internasional. Para desainer Tanah Air memiliki potensi dan kreativitas yang besar, sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak bersaing dengan desainer-desainer dari negara lain. Semoga JFW dapat terus memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan fesyen Indonesia ke depan.

Previous article

Residu jadi tantangan "drop box" bagi pemangku ekonomi berkelanjutan

Next article

Lakon Indonesia kembangkan kain Pekalongan jadi "streetwear"